Breaking

Thursday, March 29, 2018

PENGERTIAN KARANGAN DAN MACAMNYA

Tahukah kalian apa itu Karangan? Jika kalian pelajar mungkin tidak akan asing lagi dengan yang namanya Krangan.  Karena karangan adalah materi yang akan selalu dipelajari semua sekolah. Tapi mungkin dari kalian belum faham tentang materi karangan yang disampaikan oleh guru kalian di sekolah.
Untuk kalian yang belum jelas atau tertinggal materi tentang karangan, tidak usah khawatir. Karena pada kesempatan yang berbahagia ini, kita akan belajar kembali materi karangan. Langsung saja pembahasan mengenai karangan akan dibahas pada penjelasan dibawah ini :

A. Pengertian
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Selain itu, karangan dapat diartikan pula sebagai rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan yang teratur dan sesuai dengan kaidah penulisannya.

B. Jenis-Jenis Karangan
1. Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, karangan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Puisi
Adalah karangan yang mengutamakan keindahan bentuk dan bunyi serta kepadatan makna. Puisi pada umumnya berbentuk monolog. Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama adalah pantun dan syair. Puisi modern tidak terikat pada bait, jumlah baris, atau sajak dalam penulisannya. Sehingga puisi modern disebut puisi bebas.

b. Drama
Drama adalah karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta watak manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.

c. Prosa
Adalah jenis karangan yang disusun secara bebas dan terperinci. Bentuknya merupakan pencangkokan monolog dan dialog.
Prosa terbagi dalam dua macam, yaitu :
1) Fiksi, adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur yang menekankan aturan sistematika penceritaan. Contohnya : novel dan cerpen
2) Nonfiksi, adalah karangan yang menekankan aturan sistematika ilmiah, dan aturan-aturan kelogisan. Contohnya : esey, laporan penelitian, dan biografi.

2. Berdasarkan Cara Penyajiannya
Terdapat lima jenis karangan, yaitu :
a. Karangan narasi
Adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.

b. Karangan deskripsi
Adalah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.

c. Karangan eksposisi
Adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi yang tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan pula data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.

d. Karangan argumentasi
Adalah karangan yang bertujuan membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca menyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.

e. Karangan persuasi
Adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.

3. Berdasarkan Masalah yang Disajikan
Berdasarkan masalah yang dijasikan terdapat lima jenis karangan, yaitu :
a. Karangan popular
Adalah karangan yang membahas masalah-masalah sehari-hari dengan menggunakan ragam bahasa yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya.

b. Karangan ilmiah
Adalah karangan yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu. Ragam bahasa yang digunakan bersifat teknis dan dipahami oleh masyarakat tertentu

c. Karangan ilmiah popular
Adalah karangan yang membahas masalah-masalah keilmuan dengan menggunakan ragam bahasa yang dipahami masyarakat pada umumnya.

d. Surat
Adalah karangan yang mengupas beragam persoalan dalam berbagai kepentingan. Pembacanya dinyatakan secara khusus, tertentu.

e. Karangan sastra
Adalah karangan yang berisi cerita rekaan dengan bahasa, gaya, dan citra rasa yang indah. Cerita-cerita yang dinyatakan bersifat individual.

C. Langkah-Langkah Mengarang
Penyusunan karangan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Topik, Tema, dan Tujuan Karangan
Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti tempat. Dalam perkembangan selanjutnya, topik diartikan sebagai pokok pembicaraan. Dan berdasarkan topik itulah penulis menempatkan tema dan tujuan penulisannya.

Tema juga berasal dari kata Yunani tithenai, yang berarti menempatkan. Tema dapat diartikan sebagai suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan. Dari segi penulisan karangan, tema dan topik memiliki rumusan yang berbeda walaupun nantinya apa yang dirumuskan memiliki hakikat yang sama.

Yang harus diperhatikan dalam merumuskan topik adalah :
a. Menarik perhatian penulis, karena topik yang menarik perhatian penulis memungkinkan penulis berusaha dengan serius untuk menulisnya.
b. Dikuasai oleh penulis, karena topik yang dipilih harus dikuasai sepenuhnya oleh penulis. Dengan demikian memudahkan penulis untuk melengkapi data yang didapati di lapangan.
c. Menarik dan aktual, karena karangan yang ditulis bukan hanya dibaca oleh penulis saja tetapi juga dibaca oleh orang lain.
d. Ruang lingkupnya terbatas, karena apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal sehingga membuat karangan itu tidak lagi menarik.

Beberapa topik umum yang dapat dijadikan inspirasi dalam mengarang :
1) Pengalaman pribadi
a) Perjalanan
b) Tempat yang pernah dikunjungi
c) Kejadian yang unik atau luar biasa
d) Peristiwa lucu

2) Hobi dan keterampilan
a) Cara melakukan sesuatu
b) Cara bekerjanya sesuatu

3) Pelajaran sekolah
a) Hasil-hasil pelajaran/penelitian
b) Suka duka belajar
c) Pelajaran yang disukai

4) Pendapat pribadi
a) Kritik atau saran pada sekolah, lingkungan, pemerintah
b) Kekaguman pada novel, film

5) Peristiwa aktual
a) Kebijakan pemerintah
b) Keadaan luar negeri
c) Perkembangan iptek

6) Masalah-malasah umum
a) Agama
b) Pendidikan
c) Sosial dan budaya

7) Kilasan biografi
a) Teladan tokoh
b) Perjuangan pahlawan

8) Kejadian khusus
a) Perayaan nasional
b) Perayaan keagamaan

Setelah menentukan topik, langkah selanjutnya adalah merumuskan tema. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tema :
a. Kejelasan, tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas, karena kejelasan tema menentukan arah pengembangan karangan.
Contoh :
Pengembangan pariwisata daerah dan perlunya partisipasi masyarakat industri dalam mengembangkan kerajinan-kerajinan tradisonal untuk menarik wisatawan dan peningkatan pendapatan devisa Negara.
Contoh di atas merupakan rumusan tema yang tidak jelas.

b. Kesatuan, tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan sentral.
Contoh :
Dengan pengembangan pariwisata daerah, maka kesejahteraan masyarakat daerah akan meningkat dan pendapatan devisa Negara akan bertambah.

c. Keaslian (orisinalitas)
Contoh :
Pesona cara berpakaian R. A. Kartini dalam kehidupan remaja modern atau popularitas R. A. Kartini sebagai pahlawan nasional.

Tujuan karangan masih erat kaitannya dengan tema. Tujuan berfungsi sebagai patokan penulis dalam mengarahkan karangannya.
Ada dua macam tujuan yang dapat dirumuskan, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. 
Tujuan umum biasa berkisar antara tiga hal, yaitu :
 (1) memberitahukan (informative), 
(2) mempengaruhi (persuatif), 
(3) menghibur (rekreatif). 

Sedangkan tujuan khusus merupakan spesifik dari tujuan umum sehubungan dengan tema karangan.
Hubungan antara topik, tema, dan tujuan dapat dicontohkan sebagai berikut :
1) Topik : Faedah memiliki sifat pemaaf
Tema : Sifat pemaaf dapat memberikan kebahagiaan dalam pergaulan hidup.
Tujuan : 
a) Memberitahu pembaca bahwa sifat dendam dapat menimbulkan kegelisahan dan permusuhan.
b) Sifat pemaaf dapat memberi kebahagiaan batin dan kesuksesan dalam pergaulan.

2) Topik : Pelajar dan masa depan bangsa
Tema : Besarnya peranan pelajar Indonesia dalam menentukan maju-mundurnya perkembangan bangsanya.
Tujuan : Mempengaruhi, menanamkan kesadaran kepada para pelajar tentang pentingnya mereka dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan mempertebal moral sebagai bekal dalam membangun bangsa.

3) Topik : Kelucuan-kelucuan orang besar
Tema : Penyakit lupa seorang profesor dapat menimbulkan kelucuan-kelucuan.
Tujuan : Pembaca dapat menikmati kisah lucu David Hume, eisnten, dan beberapa tokoh yang dekat dengan pembaca.

2. Merumuskan Judul Karangan
Judul yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Relevan, ada hubungannya dengan isi karangan 
b. Provokatif, dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca
c. Singkat, mudah dipahami dan enteng diingat.

3. Menyusun Kerangkan Karangan
4. Mengumpulkan Bahan/Data
5. Mengembangkan Kerangka Karangan