Breaking

Monday, March 5, 2018

Materi Rangkuman Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XII



Al-Qur’an Surah Al-Kafirun, 109: 1-6, Surah Yunus, 10: 40-41, dan Surah Al-Kahfi, 18: 29
A. AL-QUR’AN SURAH AL-KAFIRUN, 109: 1-6 TENTANG TIDAK ADA TOLERANSI DALAM KEIMANAN DAN PERIBADAHAN.
1. Bacaan surah Al-Kafirun
a) Qul yaa ayyuhal kaafiruun
b) Laa ‘abudu maa ta’buduun
c) Walaa antum ‘aabidunna maa a’bud
d) Walaa ana ‘aabidun maa ‘abadttum
e) Walaa antum ‘aabiduuna maa a’abud
f) Lakum diinukum wa liya diin

2. Terjemahan surah Al-Kafirun
a) Katakanlah: “Wahai orang-orang kafir”
b) Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah
c) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
d) Dan aku tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang kamu sembah
e) Dan aku tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
f) Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku

3. Sebab turunnya surah Al-Kafirun
a) Penegasan bahwa Tuhan yang disembah (ma’bud) oleh Nabi Muhammad SAW dan umat islam berbeda dengan ma’bud orang-orang kafir.
b) Penolakan dari Nabi Muhammad SAW dan umat islam terhadap kaum kafir untuk mencampuradukan keimanan dan peribadahan yang diajarkan Islam dengan keimanan dan peribadahan yang diajarkan agama kaum kafir yang mengandung kemusyrikan.

4. Penjelasan
Surah Al-Kafirun termasuk surah Makiyah, sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah. Al-Kafirun artinya orang-orang kafir. Surah ini dinamakan Al-Kafirun, karena menjelaskan sikap Nabi SAW dan umat islam terhadap kaum kafir untuk menyembah tuhan yang mereka sembah.

KESIMPULAN
Pernyataan sikap umat islam terhadap kaum kafir bahwa umat islam tidak menyembah Tuhan yang mereka sembah. Sebagaimana kaum kafir tidak menyembah Tuhan yang umat islam sembah. Selain itu umat islam mengajarkan bahwa tidak ada toleransi dalam hal keimanan dan peribadatan antara umat isalam dengan kaum kafir.

B. AL-KAHFI, 18: 29 TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA

1. Terjemahan Ayat
“Dan katakanlah: kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang yang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscahya mereka akan diberikan minum dengan air seperti besi yang mendidih menghancurkan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Q.S Al-Kahfi, 18:29)

2. Kesimpulan
a) Kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, sedangkan yang salah datangnya dari selain Allah SWT.
b) Manusia baik sebagai individu maupun kelompok, memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pilihan terhadap agama yang akan dianutnya.
c) Manusia yang memilih agama yang salah yakni yang tidak berasal dari Allah SWT dan mengandung unsur menyekutukan Allah dianggap zalim sedangkan balasan bagi orang zalim adalah neraka.

C. AL-QUR’AN SURAH YUNUS, 10: 40-41 TENTANG SIKAP TERHADAP ORANG YANG BERBEDA PENDAPAT
1. Terjemahan Ayat
“Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an, dan diantarany ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya, Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah! Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku  kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan ”

2. Kesimpulan
Penegasan Allah SWT bahwa di dunia ini ada orang-orang yang beriman kepada Al-Qua’an dan adapula yang tidak beriman. Allah SWT Maha Mengetahui siapa yang berbuat kebaikan dan siapa yang berbuat kerusakan. Masing-masing orang akan bertanggung jawab setiap perbuatannya.

A. AL-QUR’AN SURAH AL-MUJADILAH, 58: 11, TENTANG KEUNGGULAN ORANG YANG BERIMAN DAN BERILMU
1. Terjemahan ayat
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’,  maka lapangkanlah, niscahya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscahya Allah akan meninggikan orang-orang ynag beriman di antara kamu dan oarng-oarng yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” (Q.S Al-Mujadilah, 58: 11)

2. Kesimpulan
a) Suruhan untuk memberikan kelapangan kepada orang lain dalam mejelis ilmu, mmajelis zikir, dan segala majelis yang sifatnya mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya.
b) Bila disuruh mengerjakan pekerjaan baik dan diridai Allah, kerjakanlah suruhan itu dengan segera dan cara yang sebaik-baiknya.
c) Penegasan Allah SWT bahwa orang yang beriman, beramal saleh dan berilmu penegtahuan lebih tinggi derajatnya daripada orang yang beriman dan beramal saleh tetapi tidak berilmu pengetahuan.

B. SURAH AL-JUMU’AH, 62: 9-10, TENTANG DORONGAN AGAR RAJIN BERIBADAH DAN GIAT BEKERJA
1. Terjemahan ayat
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseur untuk salat pada hari jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (ayat 9)

“Apabila telah ditunaikan salat, maka bersegeralah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (ayat 10)
 (Q.S Al-Jumu’ah, 62: 9-10)

2. Kesimpulan
a) Apabila salat jum’at sudah selesai dikerjakan, maka umat islam hendaknya melakukan kembali berbagai kegiata kerjanya yang baik diridai Allah. Selama itu umat islam hendaknya senantiasa mengingat Allah (zikrullah)
b) Seruan terhadap oarng-orang beriman untuk melaksanakan salat jum’at. Agar seruan tersebut dapat dilaksanakan, maka orang-orang beriman wajib meninggalkan segala kegiatan kerjanya, selama melaksankan salat jum’at itu.


PERILAKU TERPUJI
A. ADIL
Dalam kamus bahasa Indonesia, kata adil berasal dari bahasa Arab yang berarti tidak berat sebelah, jujur, tidak berpihak, atau proporsional. Pengertian adil menurut istilah ilmu akhlak dapat dikemukakan sebagai berikut :
a) Memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tidak melebihi dan tidak mengurangi,
b) Menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang.
c) antara sesama yang berhak dalam keadaan yang sama

B. RIDA
Kata rida berasal dari bahasa Arab yang artinya rela dan menerima dengan suci hati. Menurut istilah rida berarti menerima dengan rasa senang apa yang diberikan oleh Allah baik berupa peraturan, hukuman, ataupun qada atau ketentuan nasib.
Rida dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu :
a. Rida terhadap hukum (peraturan) Allah SWT.
b. Rida terhadap qada dan qadar Allah SWT yang berkaitan dengan nasib.

C. AMAL SALEH
Menurut pengertian kebahasaan amal berarti perbuatan dan saleh berarti baik. Jadi amal saleh berarti perbuatan baik.
Menurut istilah dalam pengertian yang khusus amal saleh ialah setiap hal yang mengajak dan membawa ketaatan terhadap Allah SWT, atau setiap perbuatan yang mengantar pada ketaatan terhadap Allah SWT, baik perbuatan lahir maupun batin. 

Syarat sahnya amal saleh adalah :
a) Dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
b) Amal saleh itu hendaknya dilakukan secara sah, sesuai dengan petunjuk syara’.
c) Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata.

IMAN KEPADA HARI AKHIR
A. HARI KIAMAT SEBAGAI HARI PEMBALASAN 
1. Jenis Hari Kiamat menurut Al-Qur’an
a. Kiamat sugra
Kiamat sugra berarti kiamat kecil. Misalnya kematian seseorang, seperti gempa bumi, gunung meletus, ataupun banjir.
Mati ialah terpisahnya antara jasmani dan rohani. Jasmani kembali ke asalnya yaitu tanah, sedangkan rohani terus hidup di alam Barzakh(alam kubur).

b. Kiamat kubra
Kiamat kubra (besar) merupakan hancurnya alam semesta beserta isinya. Bumi,matahari, dan  bintang saling bertabrakan sehingga mengalami kehancuran total. Seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi mati. 

2. Surga dan Neraka
Surga adalah tempat yang penuh kenikmatan, yang disediakan Allah bagi orang-orang yang bertaqwa. Neraka adalah tempat yang penuh dengan berbagai siksaan, yang disediakan Allah bagi orang-orang yang durhaka.

3. Kesimpulan
a) Hukum beriman kepada hati akhir adalah fardhu’ain. Apabial tidak beriman kepada adanya hari akhir dianggap murtad.
b) Ada kiamat sugra (kecil) dan kiamat kubra (besar). Setelah terjadi kiamat kubra, seluruh umat manusia dibangkitkan dari alam kuburnya masing-masing (ba’as), kemudian dikumpulakn di Padang Mahsyar untuk dihisab semua amal perbuatanya ketika di dunia.